Memahami
Cara Kerja Balon Cuaca
Balon cuaca yang diisi dengan
hellium akan terbang, alasan yang sama terjadi pada oli atau minyak yang tetap
mengambang di air. Oli mempunyai density (kepadatan) yang lebih sedikit
dibanding air. Untuk percobaan, coba tuangkan sesendok makan minyak goreng ke
air. Kamu akan melihat, minyak akan mengambang ke permukaan air. Sama dengan
minyak yang mempunyai density yang lebih sedikit dibandingkan dengan air dan
naik ke permukaan air, Helium mempunyai density yang lebih sedikit dibandingkan
udara dan akan terus naik ke permukaan atmosfir bumi. Ini bagus untuk kita
karena permukaan atmosfir kita adalah dimana ruang angkasa bermula dan dimana
kita ingin menerbangkan barang-barang yang kita inginkan. Dengan mengisi Helium
kedalam balon, kita bisa menambahkan tali ke balon yang disebut dengan
Flight Train, dengan payload atau
barang-barang kita mengikat di ujungnya. Barang kita kemudian akan terbang ke
ujung dari atmosfir kita, tepian angkasa.
Bagaimana pun ketika balon kian menaik,
tekanan dari atmosfir akan semakin berkurang.
Berkurangnya tekanan atmosfer
menyebabkan balon akan mengembang. Balon cuaca tersebut di desain secara khusus
untuk mengembang ke ukuran yang sangat besar, diamater yang besar. Sebagai
contohnya adalah ketika di terbangkan, balon udara memiliki diameter kira-kira
2 meter, lalu ketika diterbangkan diameter akan terus mengembang, bahkan sampai
10 meter, terus mengembang sampai ke titik meledaknya. Payload atau
barang-barang kita kemudian akan jatuh ke arah bumi dan turun menggunakan
parasut. Selama kita bisa melacak dimana titik jatuh barang kita, kita bisa
memperbaikinya, bersama dengan data scientific yang terekam dan video selama
penerbangannya.
Gas
Pengangkat pada Balon Cuaca
Helium bukan hanya gas
yang memiliki density atau kepadatan lebih kecil dibandingkan dengan udara.
Hydrogen adalah gas umum lainnya yang density nya lebih sedikit dibanding
dengan udara, dan banyak dipakai oleh berbagai organisasi meteorologi di dunia.
Hydrogen mudah untuk dibuat dan bagaimana pun lebih murah ketimbang helium,
tetapi lebih berbahaya ketimbang helium. Helium sendiri secara alami, by
product, merupakan produk dari kumpulan radioaktive zat uranium dan tidak ada
petunjuk bagaimana cara untuk memproduksinya...seperti kamu yang ingin membuat
matahari versi mini tapi imitasi.hehehe...
Beruntung bagi kita karena
bumi mempunyai cadangan helium yang sangatlah banyak di lapangan tambang gas di
Amerika Utara. Kita tidak pernah merekomendasikan customer kita untuk memakai
hydrogen sebagai Gas Pengangkat. Ini adalah gas yang sangat berbahaya apabila
dilakukan tanpa pelatihan yang cukup. Ini sangatlah kurang aman, dan kurang
berharga, ketimbang harus kehilangan barang yang berharga hanya demi menghemat
100 dollar saja.
Ferdinand
Van Zeppelin tidak pernah
mendesain HINDENBURG untuk terbang menggunakan gas hydrogen sebagai gas
pengangkat. Apabila Kongres atau Dewan Rakyat mengijinkan ekspor Helium ke
Jerman, "Pesawat Udara" akan lebih banyak populasinya hari ini.
Investor segera menjauh setelah peristiwa Hindenburg terjadi. Empire State
Building di New York dibangun sebagai pengingat saat dimana kapal yang lebih
ringan density nya dibandingkan udara masih sering berlalu lalang. Tiang ujung
Empire State Building sebenarnya di desain sebagai tiang pengikat dari
"Pesawat Udara" seperti Pesawat Hindenburg apabila ingin "lego
jangkar sejenak"
Link Terkait - Pemantau Cuaca dan Iklim
Link Terkait - Peralatan Pemantauan Cuaca
Link Terkait - Teknologi Pemantauan Cuaca
