T
erdapat dua variasi dari analisa dissolved oxgyen menggunakan
metode colorimetric. Variasi tersebut adalah metode indigo-carmine (warna
nila,biru tua-merah tua) dan metode rhodazine D. Kedua variasi tersebut memakai reagen colorimetric yang bereaksi
dan mengubah warna ketika bereaksi dengan oksigen dari air. Interaksi ini
dikarenakan karena oksidasi dari reagent, dan tingkat warna berubah linier
terhadap konsentrasi dissolved oxygen. Mengukur Dissolved Oxygen dengan
menggunakan metode colorimetric bisa dilakukan dengan menggunakan
spectrophotometer, colorimeter atau comparator yang simple. Memakai spectrophotometer atau colorimeter bisa sangatlah akurat hasilnya. Sementara
membandingkan dengan comparator seperti color wheel atau color block hasilnya
cepat dan tidaklah mahal. bagaimanapun apabila kita menggunakan kedua hal ini,
sangatlah tergantung terhadap mata penglihatan si observer, hasil bisa
sangatlah tidak akurat. 
menimbulkan menurunnya angka Dissolved Oxygen secara drastis segera setelah alga bloom terjadi.
Rhodazine D
Rhodazine D adalah suatu metode penentuan konsentrasi Dissolved Oxygen tetapi dengan konsentrasi yang sangat rendah. Bisa mengukur di range ppb (part per billion), reagent dari rhodazine D bereaksi dengan Dissolved Oxygen dengan membentuk larutan berwarna "deep rose". Colorimetric ini tidaklah berefek ke salinity ataupun gas terlarut (dissolved gas) seperti silfida yang biasanya ada di sample air. Bagaimanapun larutan oxida seperti chlorine, ferric iron dan cuppric copper bisa berefek kepada pembacaan DO dimana nilai DO bisa lebih tinggi daripada nilai real dari larutan tersebut. Adapun faktor penyebab lainnya adalah Polysulfida, hydroquinone/benzoquinone, dan boron and hydrogen peroxide (jika keduanya ada). Dna warna sample dan turbidity bisa berpengaruh terhadap keakuratan pembacaan. Metode ini sangatlah tergantung waktu dan analisa biasanya 30 detik setelah reagen dicampur langsung.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »