Dimana TDS (Total Dissolved Solid) dan
Salinity berasal?
Conductivity dan Salinity sangatlah berbeda
komposisinya di berbagai variasi letak air berada. Kebanyakan air tawar dan
danau mempunyai nilai conductivity dan salinity yang rendah. Lautan mempunyai
nilai conductivity dan salinity yang tinggi karena banyaknya kuantitas garam
yang terlarut (dissolved salt) yang terjadi.
Freshwater Conductivity Sources
Banyak Sumber yang berbeda yang bisa berkontribusi terhadap level Total Dissolved Solid di air |
Di sungai dan aliran2 yang lebih kecil, conductivity dipengaruhi oleh kontur dan karakter geology disekitarnya. Tanah liat akan berkontribusi terhadap conductivity, sementara batuan granite tidak. Mineral di tanah liat akan berionisasi dan akan terlarut. Sementara granite, akan tetap seperti itu bentuknya, tidak mudah berionisasi.
Seperti juga Aliran air bawah tanah,
berkontribusi juga pada conductivity pada aliran sungai yang tergantung pada
geology dimana aliran air bawah tanah mengalir. Groundwater (air bawah tanah)
yang terionisasi berat dari mineral yang terlarut akan meningkatkan conductivity
air di dalam aliran tersebut.
Kebanyakan garam dari lautan berasal dari daerah
aliran sungai, sediment ataupun aktivitas tektonik. Hujan yang mengandung
Carbonic Acid, yang berkontribusi dalam erosi
bebatuan. Aliran hujan diatas batu dan tanah, mineral dan garam akan
menghancurkan bentuk bebatuan dan mengionisasinya kemudian membawa serta ke
aliran hujan tersebut yang endingnya mengarah ke lautan.
Aktivitas Geothermal di dasar lautan juga
mempengaruhi berkontribusi terhadap mineral yang terlarut (dissolved minerals).
Air panas keluar dari lubang atau celah didasar lautan, melepaskan sejumlah
mineral dengannya. Gunung api bawah laut bisa memuntahkan mineral terlarut dan
karbon dioksida ke dalam lautan. Dissolved Carbon (karbon terlarut) akan
menjadi Carbon Acid yang bisa meng-erosi bebatuan disekitar dasar laut dan
menambah nilai salinity dilautan. Ketika air berevaporasi (menguap) dari
permukaan laut, garam dari sumber ini akan mengakumulasi selama jutaan tahun.
Pengeluaran kadar polusi kelautan juga
berpengaruh terhadap Salinity dan TDS, air limbah memberikan pengaruh terhadap
naiknya ion garam dan kebocoran minyak bisa meningkatkan total dissolved solid.
Kapan
Conductivity Berfluktuasi?
Conductivity tergantung terhadap temperature
air dan salinity / TDS. Perubahan Aliran air dan Level Air juga berkontribusi
terhadap conductivity, yang mana berimbas pada jumlah salinity juga.
Temperature air bisa mengakibatkan fluktuasi nilai conductivity per hari. Untuk
level conductivity, temperature dan water density (kepadatan air), akan
terjadinya kelompok atau pembagian jenis air.
Pembagian jenis air bisa mempunyai
conductivity yang berbeda di level kedalaman yang berbeda. Aliran air, baik itu
dari musim semi, aliran air bawah tanah, hujan atau sumber lainnya bisa berefek
kepada tingkat conductivity dan salinity dari air. Bukan hanya pengurangan di aliran
yang berasal dari Dam atau sungai bisa menaikan level conductivity. Level air
berubah dan mengalami evaporasi, berakibat juga pada naiknya level salinity dan
conductivity.
