Home About Us

Efek terlalu keruhnya (Turbidity) air dan banyaknya Total Suspended Solid

S
ebagai indikator tanda bahaya dari polusi, zat padat tersuspensi (suspended solid) bisa sebagai sarana bersembunyinya pathogen seperti bakteri dan protozoa. Mikroorganisme ini menempel di partikel tersuspensi, memanfaatkan partikel tersebut sebagai sarana transportasi dan bersembunyi ketika dilakukannya proses desinfektan (proses pembasmian pathogen). Pathogen-pathogen ini bisa menginfeksi aquatik dan kehidupan manusia apabila sedimen tersebut tidak dihilangkan.

Meroketnya Populasi Alga

Grafik efek Alga Klorofil
Grafik ini menunjukan, kehadiran alga bloom (peningkatan populasi drastis),
menimbulkan menurunnya angka Dissolved Oxygen secara drastis segera setelah alga bloom terjadi.
Alga bloom atau peristiwa meroketnya populasi alga, diinisiasi oleh meningkatnya kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen), yang memungkinkan terciptanya kondisi hypoxic ketika alga tersebut berdekomposisi. Ketika Alga Bloom terjadi, mereka akan menghalangi cahaya matahari untuk mencapai berbagai vegetasi dasar sungai, kemudian membunuh vegetasi tersebut dan menurunkan kadar dissolved oxygen (oksigen terlarut). Kemudian ketika bloom tersebut mati, mikroba akan mengkonsumsi oksigen dalam air ketika organisme alga-alga tersebut berdekomposisi. Hal ini menyebabkan kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen) turun dan bahkan lebih rendah lagi, menciptakan kondisi Hypoxic (rendahnya Dissolved Oxygen) bahkan Anoxic (tidak adanya Dissolved Oxygen). Terlebih lagi, suatu jenis alga memproduksi toxin yang dapat merusak biota sungai dan manusia. Alga yang berbahaya ini termasuk cyanobacteria, red tide (Karenia Brevis) dan Ciguartera (Gambierdicus Toxicus)

Zat Padat yang Mengendap

Settleable Solid atau biasa kita sebut dengan zat padat yang mengendap, bisa memenuhi danau dan ekosistem air lainnya. Jika tingkat sedimentasi tinggi, mereka bisa merubah dan biasanya merusak habitat ikan dan tempat ikan tersebut bertelur. Jika ada telur atau organisme jentik, mereka bisa terkubur oleh sedimen dan mati. Endapan sediment tersebut bisa mengurangi harapan hidup telur dan embryo dengan mengurangi suplai oksigen dan merusak cangkang telur. Ketika komposisi sedimen meningkat, Hal ini akan meningkatkan lapisan sedimen dan membuat sungai semakin dangkal, hal ini membuat resiko banjir semakin besar dan kalau musim panas, bisa mengurangi kemampuan navigasi dari perahu dan kapal. Proyek penggalian, bisa mengurangi kelebihan deposit sedimen ini dari jalur navigasi kapal-kapal ini, tetapi ini bisa merusak habitat ikan lokal dan tempat bertelurnya.

Turbidity

Tingkat turbidity yang tinggi bisa mengurangi, mengaburkan kemampuan visibility indra penglihatan dan bahkan biasanya merubah kebiasaan pola konsumsi biota, juga bisa membahayakan secara fisik dan kehidupan akuatik. Zat padat tersuspensi (suspended solid) bisa mengganggu pergerakan dan migrasi alami populasi akuatik. Ikan yang bergantung pada penglihatan dan kecepatan untuk memangsa mangsanya, biasanya yang merasakan efeknya secara langsung oleh tingginya tingkat turbidity. Ikan ini biasanya pergi dari daerah yang tingkat kekeruhannya (turbidity) tinggi ke teritorial baru. Untuk ikan yang tersisa di lingkungan yang keruh, keruhnya air dan sedimen teruspensi bisa mempengaruhi fisik dari ikan tersebut. Ikan tersebut juga bisa mengkonsumsi sedimen tersuspensi tersebut dan menyebabkan sakit dan tereksposnya ikan terhadap potensi toxin atau pathogen didalam sedimen. Apabila ikan tersebut tidak mati, sedimen ini masih bisa mengakibatkan perubahan susunan kimiawi dalam darah bahkan ke DNA sehingga bisa mengurangi drastis pertumbuhan ikan tersebut.

Tingkat kekeruhan (Turbidity) bisa mempengaruhi juga pertumbuhan tanaman bawah air. Level yang lebih dari 15 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) tergolong merugikan bagi pertumbuhan rumput laut di zona muara, Ketika turbidity meningkat, jumlah cahaya yang tersedia untuk tanaman akuatik bawah air (Submerged Aquatic Vegetation) menurun. Tanpa cahaya yang cukup, fotosintesis akan berhenti, dan tanaman bawah air (Submerged Akuatik Vegetation) tersebut tidak akan memproduksi konsentrasi oksigen terlarut (Dissolved Oxygen). Ketika berkurangnya jumlah oksigen terlarut tersebut, tanaman akhirnya akan mati. Ketika vegetasi tersebut mati, populasi organisme yang mengkonsumsi tanaman tersebut akan langsung berkurang juga karena ketidaktersediaan sumber makanan. Apabila level turbidity atau kekeruhan tersebut tetap meningkat, hal ini akan berimbas kepada sistem rantai makanan. Bahkan, organisme akuatik yang tidak berpengaruh terhadap jumlah vegetasi tersebut, tetapi bisa terpengaruh oleh sedikitnya jumlah level Dissolved Oxygen. Apabila ikan dan invertebrata ini tidak bisa pergi dari area yang Anoxic (Tidak Adanya Dissolved Oxygen), mereka akan mati.

Karena pentingnya pemantauan serta pengukuran dari Turbidity dan Total Suspended Solid ini, Untuk itu, kami Mealabs-Environment Indonesia menawarkan salah satu produk kami, Turbidity Meter untuk pengukuran di laboratorium ataupun di site. Kami juga menawarkan sistem pemantauan kualitas air jarak jauh, Water Quality Remote Monitoring System Untuk pertanyaan lebih lanjut, bisa hubungi kami di kontak dibawah ini.
signature
Back to top
banner